Jumat, 25 Januari 2019

Tugas 4 Komunikasi Pemasaran Global Tentang E Marketing pada tahun 2019

Nama : Muhamad Mirzan Hasan Bisri
NPM  : 14215401
Kelas  : 4EA01
TUGAS 4 Manajemen Pemasaran Global


        Pada revolusi industri keempat sekarang ini segala sesuatu dituntut untuk berkembang menjadi lebih efektif dan efisien dengan penggunaan internet di berbagai aspek. Tentu saja hal ini sangat berdampak pada kegiatan perekonomian. Kegiatan perekonomian yang awalnya dilakukan secara konvensional, kini harus mulai mengikuti perkembangan zaman kearah digital yang terintegrasi dengan internet. Dampak ini dapat dilihat dari maraknya penggunaan e-commerce yang mendominasi kegiatan jual beli masyarakat modern sekarang ini.
       Era sekarang ini sudah tidak diperlukan lagi lapak secara fisik ketika hendak memasarkan produk. Semua produk dapat dipasarkan di internet melalui e-marketplace yang merupakan salah satu jenis dari e-commerce. e-marketplace mampu mempertemukan pihak yang menjual produk dengan pihak yang ingin membeli produk tanpa harus mereka bertatap muka secara langsung, semua dilakukan secara online dari pemasaran produk, tawar-menawar harga produk, membeli produk, sampai akhirnya produk diterima oleh konsumen.
    Segala kemudahan yang ditawarkan marketplace membuat transaksi online sangat cepat meningkat. Berdasarkan data dari DBS yang diakses melalui Katadata, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2014 mencapai US$ 1,1 miliar, angka melampaui nilai transaksi e-commerce ini negara Thailand dan Singapura. Kendati demikian jika dilihat dari seluruh penjualan ritel di Indonesia, e-commerce baru menyumbang sebesar 0,07%. Hal ini menggambarkan bahwa e-commerce masih memiliki prospek yang sangat bagus untuk berkembang di Indonesia.
   Nilai transaksi yang tinggi dan prospek masa depan yang sangat bagus membuat banyak perusahaan e-commerce khususnya marketplace bermunculan di Indonesia. Hal ini menciptakan persaingan yang ketat untuk dapat menjadi pemimpin pasar e-marketplace. Perusahaan e-marketplace haruslah dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk dapat memenangkan persaingan ini. Dengan kualitas pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan baik kepada penjual dan konsumen untuk terus melakukan transaksi di e-marketplace tersebut.
   Salah satu perusahaan besar yang mendominasi pasar e-marketplace adalah Tokopedia dan Bukalapak. Berdasarkan data dari iPrice yang diakses melalui katadata, jumlah pengunjung Tokopedia dan Bukalapak pada triwulan pertama tahun 2018 masing-masing 117,3 juta dan 93,6 juta orang. Jumlah ini memimpin cukup jauh dari e-marketplace lain seperti Blibli, Shopee, dan JD ID.


Pengertian E-commerce
       E-commerce merupakan jenis website yang pada umumnya untuk melakukan aktivitas jual beli barang atau jasa melalui dunia maya. Ada beberapa fitur yang wajib dimiliki jenis website ini seperti katalog produk, informasi stok produk, keranjang belanja, customer service, dan lain-lain. Website e-commerce di buat dengan bentuk dinamis dan berfokus pada pemesanan produk dan transaksi daring (Rerung, 2018: 49).

Pengertian E-marketplace
       E-marketplace merupakan bagian dari e-commerce. Menurut Brunn, Jensen, & Skovgaard (2002), e-marketplace adalah wadah komunitas bisnis interaktif secara elektronik yang menyediakan pasar dimana perusahaan dapat ambil andil dalam B2B e-commerce dan atau kegiatan e-business lain.

Menurut Brunn, Jensen, & Skovgaard (2002) terdapat dua jenis emarketplaces :
1. e-marketplaces horisontal
E-marketplaces horizontal dikategorikan berdasarkan fungsi atau produk umum yang ditawarkan perusahaan. Dapat diartikan pasar yang digunakan untuk industri umum. Seperti pasar penjualan smartphone, pc, baju. Biaya transaksi yang dikeluarkan lebih rendah.

2. e-marketplaces vertical
E-marketplaces vertikal dapat diartikan pasar yang digunakan untuk industri yang memenuhi kebutuhan khusus pada masing-masing industri. Seperti pasar penjualan beton, baja.

Tugas 3 Strategi Memasuki Pasar Global

Nama : Muhamad Mirzan Hasan Bisri
NPM  : 14215401
Kelas  : 4EA01
TUGAS 3 MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

1.      Ekspor
Keegan dan Green ( 2005 : 263 ) mengatakan bahwa pemasaran ekspor adalah pemasaran terpadu dari barang – barang dan jasa – jasa yang ditujukan untuk para pelanggan  di pasar – pasar internasional yang membutuhkan :
a.       Pemahaman mengenai lingkungan target pasar
b.      Penggunaan penelitian pemasaran dan identifikasi pasar potensial
c.       Keputusan – keputusan berkaitan dengan desain produk, penetapan harga, distribusi dan saluran – saluran, periklanan dan komunikasi - bauran pemasaran.
Menurut Kotabe dan Helsen ( 2004 : 507 ), mengekspor adalah cara yang paling polpuler bagi banyak perusahaan untuk menjadi internasional. Selanjutnya Kotabe dan Helsen ( 2005 : 272 – 3 ) mengemukakan 3 pilihan dalam mengekspor yaitu langsung, tidak langsung dan kooperatif.
a.       Ekspor langsung , perusahaan melakukan sendiri kegiatan – kegiatan ekspor keluar negeri walaupun dalam pelaksanaan rinciannya mungkin tetap perlu melibatkan perusahaan  - perusahaan jasa seperti perusahaan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL).
b.      Ekspor tidak langsung, perusahaan menjual produknya ke perusahaan lain di home country seperti misalnya perusahaan perdagangan ekspor impor.
c.       Ekspor kooperatif atau Piggyback exporting, perusahaan menggunakan jaringan distribusi di luar negeri milik perusahaan lain untuk menjual barang 0 barangnya di pasar luar negeri.
Contoh:
Bio Farma
Perusahaan yang berbasis di bidang farmasi dan pencegahan penyakit ini patut menjadi kebanggaan Indonesia. Bagaimana tidak, BUMN ini termasuk kedalam 30 perusahaan farmasi di dunia yang bisa mengekspor vaksin ke 131 negara. Bio Farma memang dalam proses produksinya begitu bergantung pada pasar global, dengan 65% produknya diekspor ke berbagai negara. Sudah berkiprah selama 124 tahun, perusahaan global ini masih terus melakukan inovasi dalam bidang vaksin. Pada 2015 lalu, Bio Farma telah diberi ijin oleh WHO (World Health Organization) untuk melakukan ekspor vaksin Pentavalen ke seluruh dunia. Vaksin ini terbilang inovatif, karena merupakan gabungan dari enam vaksin dasar seperti difteri, polio, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan juga Haemophylus influenza B. dengan temuan ini, imunisasi yang dilakukan kepada bayi tidak perlu sebanyak 9 kali seperti pada umumnya, namun hanya perlu 3 kali.
2.      Lisensi
Lisensi merupakan pilihan yang tepat apabila perusahaan memiliki hak cipta tertentu, seperti teknologi proses atau produk yang telah dipatenkan, merek dagang atau nama merek, yang bisa dimanfaatkan dalam skala internasional tanpa harus mencurahkan banyak sumber daya untuk operasi internasional. Dalam kesepakatan lisensi, perusahaan memberikan hak untuk memanfaatkan teknologi, merek dagang atau nama merek yang dipatenkan kepada licensee dengan mendapatkan pembayaran royalti. Umumnya tersebut ditentukan berdasarka persentase dari penjualan sesuai kesepakatan.
Lisensi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari penjualan internasional dengan memanfaatkan proprietary assets yang dimiliki dengan komitmen sumber daya dan risiko minimal. Namun, kesepakatan semacam ini hanya memberikan hasil (returns) terbatas. Selain itu, pengembangan pasar juga terbatas jika licensee tidak mencurahkan perhatian yang memadai atau tidak memiliki sumber daya untuk mengembangkan pasar secara optimal.
Lisensi juga bisa menghambat strategi masuk pasar tahap selanjutnya yang direncanakan oleh licensor. Meskipun perusahaan membatasi jangka waktu kesepakatan lisensi, sangatlah sukar memasuki pasar jika kontrak berakhir. Mantan licensee bisa menjadi pesaing potensial. Lagipula, perusahaan masih harus memulai lagi pengumpulan informasi mengenai pasar, menjalin kontak dan membangun saluran distribusi. Selain itu, dalam beberapa kasus licensee berhenti membayar royalti dan perusahan sulit melacak penjualan yang royaltinya masih harus dibayar.
Sekalipun mendatangkan uang dalam jumlah besar, tindakan seperti itu juga beresiko, terutama bila merek dagangnya digunakan untuk produk-produk yang tidak memenuhi standar kualitas atau reliabilitas atau jika strategi pemasarannya tidak tepat. Itu bisa merusak reputasi dan nilai merek dagang bersangkutan. Konsekuensinya, seperti halnya contract manufacturing, licensor harus selalu memantau aktivitas licensee dan melakukan pengendalian kualitas dan keuangan secara ketat guna menjamin bahwa licensee memenuhi standar yang telah disepakati bersama.
3.      Usaha Patungan
a.       Perjanjian notaris atau minimal perjanjian tertulis bermaterai
Point point dari perjanjian itu misalnya sebagai berikut :
§  besaran modal yang di kumpulkan
§  tata cara jika mengundurkan diri
§  Tata cara bagi untung
§  Tata cara bagi rugi
§  Tata cara penutupan usaha

b.      Laporan keuangan yang jelas
Untuk menguatkan dan mendukung perjanjian notaris diatas hal paling penting dilakukan adalah harus mempunyai laporan keuangan yang baik, sampai dengan laporan neraca dan rugi laba. Dimana laporan itu sangat di perlukan untuk mengetahui:
·         Posisi kas dan bank
·         Posisi hutang piutang
·         Posisi asset
·         Posisi modal
·         Posisi bisnis lagi untung ataukah rugi
Contoh:
XL Axiata (XL) dan Indosat Ooredoo (Indosat) membuat perusahaaan patungan bernama PT One Indonesia Synergy. Pembentukan perusahaan baru ini bertujuan untuk memaksimalkan berbagai potensi kerja sama jaringan di masa yang akan datang.
4.      Strategi Perluasan Pasar
a.       menambahkan produk dan layanan baru.
Strategi ini terdengar relatif sederhana, namun mengeksekusi strategi ini secara serius bukanlah hal mudah. Pertama, mencari tahu mana produk dan layanan yang pelanggan inginkan, dan berapa banyak dari mereka yang bersedia membayar untuk suatu produk. Berikutnya, menentukan mampu atau tidak dalam menjual produk dan layanan hingga menghasilkan keuntungan. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan melakukan riset pasar menyeluruh sebelum melakukan pencarian sumber daya (manusia dan keuangan) untuk produk baru atau perluasan layanan.
b.      Menjual lebih banyak produk dan layanan kepada pelanggan yang ada.
Ini adalah sisi lain dari strategi pertama : Menyentuh basis pelanggan dengan lebih dalam. Mulailah dengan melakukan analisis segmentasi pasar untuk mengidentifikasi segmen pelanggan yang paling banyak membeli sehingga dapat memfokuskan penjualan dan strategi pemasaran pada segmen ini.
c.       Bentangkan pasar ke wilayah-wilayah baru.
Inti strategi kali ini adalah untuk memasarkan dan menjual produk maupun jasa yang ada pada pelanggan baru. Para pelanggan baru bisa dari segmen yang berbeda atau lokasi yang berbeda dari tempat Anda beroperasi. Jika jenis bisnis ritel atau toko, jenis ekspansi kemungkinan berupa pembukaan lokasi baru di daerah geografis yang berbeda – baik di kota atau di provinsi berbeda.
d.      Targetkan pasar dan pelanggan baru.
Kebanyakan bisnis menargetkan penjualan dan upaya pemasaran ke pasar pelanggan tertentu berdasarkan demografi seperti usia, jenis kelamin, dan lokasi atau psikografis seperti minat, aktivitas, dan nilai-nilai. Tapi apakah ada pasar pelanggan lain yang juga mungkin layak untuk produk dan jasa Anda? Tentu saja ada! Mampu mencapai target pelanggan yang tepat melalui media yang tepat, pada waktu yang tepat, adalah langkah pertama untuk memperluas bisnis Anda ke pasar dan pelanggan baru. Ketika ekspansi ke target pasar baru, Anda perlu untuk meningkatkan iklan untuk mencapai mereka. Anda bisa membuat website bisnis untuk menjangkau pelanggan yang sulit dikunjungi secara langsung.
e.       Masuk pada penjualan baru dan delivery channel.
Internet adalah contoh terbaik dari bagaimana penjualan dan saluran pengiriman baru dapat mengubah bisnis kecil. Perusahaan yang tak terhitung jumlahnya telah mengambil keuntungan dari peluang bisnis online. Para retailer yang membuka toko online untuk penyedia layanan, mampu menjangkau audiens yang lebih luas melalui iklan online. Mereka juga menggunakan teknik optimasi mesin pencari (SEO) untuk mendapat peringkat tinggi dalam pencarian web yang dilakukan oleh calon pelanggan.
f.       Mengambil-alih bisnis lain.
Ini mungkin cara tercepat untuk pertumbuhan dan ekspansi. Penggabungan atau mengakuisisi bisnis lain benar-benar dapat melipatgandakan ukuran bisnis Anda dalam semalam, pertumbuhan penjualan dan pendapatan secara eksponensial. Tapi Anda harus melakukan riset menyeluruh pada setiap calon akuisisi potensial sebelum bergerak maju dengan penggabungan usaha.

Menurut saya dari penjelasan di atas, banyak perusahaan yang memulainya sebagai pengekspor tidak langsung, atau langsung, lalu beranjak ke cara berikutnya: lisensi. Caranya dengan membentuk usaha patungan, dan akhirnya melakukan investasi langsung di Negara tujuan ekspornya. Evolusi ini dinamakan proses internasionalisasi. Sorini, misalnya. Mula-mula hanya importir sorbitol dan bertindak sebagai agen Unilever di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan Unilever, Sorini mengimpor dari Roquette. Ia kemudian membangun pabrik sendiri di Gempol, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, dengan membeli teknologi dari Denmark.